Bismillahirahmanirahim..
Assalamualaikum sahabat-sahabat, srikandi perindu syurga..
Berbicara erti syukur, sebagai manusia biasa, kita sering alpa bila diuji dengan kemewahan, kesenangan dan kesihatan yang baik. Kita bahagia tanpa sedar maksiat dan noda-noda dosa yang makin hari semakin menyelimuti qalbu kita. Menghijabkan dan menjauhkan kita dari kasih sayang-Nya. Kita hanyut, lemas tanpa ada tangan yang sudi menarik kita ke tebing semula. Namun bila diri diuji dengan kesusahan dan kedukaan, kita merintih di dada sejadah, meratap mengapa Allah uji diri demikian rupa. Airmata yang gugur di pipi tidak mampu diseka bagai tiada kesudahannya. Itulah namanya manusia, yang sukar sekali untuk kenal erti bersyukur, berterima kasih pada Yang Maha Esa atas setiap nikmat yang dikurniakan.
“Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhan-nya”
”Dan sedikit di antara hamba hamba Ku yang bersyukur”
Al-‘Aadiyat; 100 : 6
Teman-teman yang dikasihi Allah,
Analoginya mudah..saya selalu mengingatkan anak-anak didik saya tentang ini. Bayangkan kita menghulurkan sebuah hadiah kepada seorang teman yang kita cintai. Setiap hari dengan sekuntum senyuman paling manis, kita titipkan si dia hadiah tanpa jemu. Namun si dia menerima tanpa seulas bicara terima kasih malah berlalu dengan muka sinis. Kita sekadar memerhatikan si dia berlalu dan menjauh. Apakah perasaan yang terbungkam di dada kita bila diperlakukan demikian? terasa hati? sedih? marah? Tegarnya dia melayan kita seperti itu. Begitu jugalah nikmat-nikmat yang Allah berikan. Tidak pernah luak, sentiasa melimpah ruah setiap detik. Namun kenapa terlalu sukar untuk kita melakukan ibadat asas seperti solat dan berdoa kepadaNya tanda kita berterima kasih..
Tepuk Dada, Tanya Iman?
Apabila saya berduka, tika saya rasakan saya gagal, saya tak mampu untuk hadapi ujian demi ujian yang menjengah laman hidup ini, kalimah Allah ini kerap terpancul pada ulas bibir suami tercinta..
Dan ingatlah juga tatkala Tuhan-mu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih””.
(Ibrahim; 14 : 7)
Lancar sekali bacaan ayat suci berserta terjemahan ini meniti di bibirnya. Jujur saya katakan, hati yang gundah begitu tenang tika abg di sisi. Dan saya akui, bila sendirian, hati saya amat rapuh.Iman di dada yang nipis persis membran ini acap kali memberontak. Walaupun dari dulu, hati saya memahat kukuh janji-janji Allah ini :
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”
al-Baqarah : 286
Ampunkan hamba-Mu ini, Ya Allah..='(
Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah,
Ya, kita manusia yang lemah..yang selalu hampir dengan bisikan-bisikan syaitan laknatullah yang tidak pernah putus asa untuk menyesatkan kita..Namun, ingatan juga tuk diriku sendiri yang selalu leka, marilah kita sama-sama kuatkan benteng iman, kukuhkan pasak hati untuk teguh berdiri berlandaskan syariat islam..sama-sama kita perbaiki diri ke arah yang lebih baik..insyaAllah
Berdoalah sahabat, berdoalah mohon didekatkan sehampir-hampirnya kita dengan-Nya..
Ya Allah, jangan Kau palingkah hati ini setelah Engkau mengurniakan hidayah kepadaku..Jangan Ya Allah..Jangan..Ya Rabbi Izzati, tenggelamkan aku dengan cinta-Mu, hingga nanti tiada sedikitpun mengganggu perjalananku, menyusuri untuk bertemu-Mu, anugerahkan aku setitis cintaMu agar aku mampu mencintai-Mu dengan cinta yang sesungguhnya..
Akhir bicara, marilah kita amalkan sebuah doa yang diajarkan Rasulullah SAW kepada sahabat Mu’adz r.a.
"Allahumma a’innii ’ala zikrika wa syukrika, wahusni ’ibaadatika "
Ya Allah tolonglah kami untuk selalu ingat kepada Mu, untuk selalu bersyukur kepada Mu, dan untuk selalu memperbaiki ibadat kepada Mu. Amin.
Wallahualam